Wednesday, September 25, 2013

Entah mau nulis apa.

Mau melanjutkan seri friendship yang telah lama tertunda, tapi belum menemukan bahan yang pas. 
Mau nulis soal Natal, masi kepagian.
Agak bingung juga ya. Ide itu datang dan pergi sesuka hati. Giliran sudah di depan laptop, mereka pergi entah ke mana. 

Nah, belakangan ini sempet pergi sama sohib-sohib sepanjang masa. And as always..setelah ketemu mereka, kepala saya penuh dan terasa cekot-cekot.

Artinya saya membicarakan hal-hal yang berat. Bukan gegara ketemu mereka, tapi pembicaraan kita yang berat tapi fun. Yeah. Entah apapun, tapi selalu menyenangkan ketemu mereka.
Kita bisa omongin apapun. Apapun dalam arti apapun. 
Politik sampai pilihan hidup, etnis sampai kekeraskepalaan kita. 

Dan itu seru.
Ya, minimal buat saya itu seru. 
Coba aja diinget, kalo jaman 15 taun lalu kita masih pake seragam. Lari-larian, rebutan penghapus di kelas. Sekarang pembicaraan kita udah politik, 10 taun ke depan, reuni akbar.. 
Hahahaha

They are my friends. My best one.
No matter what.
Even we have no blood relation, but they always be the family I could run whenever I need them.

Family is not about blood relation. But bonding we made each other.
~GMA

Wednesday, September 11, 2013

2014 is Coming!

Kecepetan? 
I don't think so,guys. 
Time goes so fast, so we have to plan it well.

Nah, untuk itu saya mau membagikan kalender 2014.
Biasanya bulan Juni atau Juli, pemerintah sudah menerbitkan hari-hari libur untuk di tahun berikutnya.

Untuk kalian, wahai travellers nan budiman yang gemar mencari tiket murah untuk liburan, kalender ini akan sangat membantu Anda!

Ini masi yang versi mudahnya, karena saya buat menggunakan excel. Yep, semua orang bisa bikinnya, tapi ga semua orang sekurang kerjaan seperti saya. hehehe

Kalender ini berdasarkan info dari bapak-bapak menteri di sini.

Anw, kakak choky juga sudah buat.. ini dia yang buatan kak choky.

Silahkan dibookmark atau di download, ato dihapalin juga ga papa.

Ini versi bahasa inggris. Biar agak keliatan pinter gitu ceritanya.


Nah yang ini, versi bahasa Indonesia. *aku cinta Indonesia*
 

Atau mau versi downloadnya? 
Inggris: Calendar 2014
Indonesia: Kalender 2014

Info saat ini itu dulu ya. 
Semoga nanti bisa upload info dengan lebih baik lagi.

Life is a journey.
A journey to fill the life with good things.
~ GMA

Monday, September 9, 2013

Jalan-jalan? I'm working, dear....

Tahun ini dimulai dengan keluar kerja di kantoran - yang kata orang sudah oke dan aman. Malahan milih buat santai dengan bantuin organisasi yang tiap tahun bikin acara dengan persiapan setaunan. Semacam project taunan gitu lah.

Jadilah saya seorang yang tak memiliki pemasukan pasti.
No, no. Saya bukan pengangguran. Tapi memang waktu untuk kerjanya lebih fleksibel. jauh lebih fleksibel.
Saya bantu keluarga dan organisasi. Sejujurnya, itu aja udah bikin garuk-garuk kepala. Apalagi kalau mau event.
Hadeuuhh, rasanya.. kalau bole milih.. lebih baik ngilang aja dari pada dikejar-kejar sama event. Hahahaha.


Nah, ini dia inti ceritanya untuk sesi ini.

So, this year I went to Medan City in July. Organisasi bokap punya gawe project gitu di sana. Dan saya ikut bantu-bantu apapun yang bisa dibantu.
Acaranya 2 hari. Tapi mengingat ini pertama kalinya diadain di sana, so we need to prepare it well. Saya berangkat sehari sebelum acara dan pulang sehari setelah acara selesai. Berarti kalau dihitung-hitung, saya berada di sana selama 4 hari.

Ini berarti ke 2 kalinya saya mendatangi kota Medan. Dan sambutan di sana tetap sama, hangat dan I feel home. Buat orang yang agak sulit untuk kenal orang lain seperti saya, mereka langsung bisa klik, dan itu jarang terjadi.

Oke. Schedule di sana sebenernya ga gitu banyak. Namun ternyata berubah semua gegara macet. Yep! M A C E T. Damn it! Menjauh dari Jekerdah yang kata orang lain itu kota impiannya Indonesia, malah dapet super traffic jam di Medan. *mewek gegulinan di lantai*

Hari pertama.
Sampe Medan, pasti harus makan dulu. Lalu rencananya mau istirahat dulu. Eits! Istirahat? No lah yes.. Dalam kamus bokap, pergi urusan gawe itu musti langsung dikerjain. Kalo ada waktu sisa, bole maen dah. Tapi sebelum kerjaan kelar, tak ada namanya main. *pasrah*

Kalo ditanya kerjaannya ngapain, gue jawab: kerjaan gue cuman nungguin sama nemenin orang. Enak kan?
Gue sik demen. Nemenin orang apa susahnya sih? Kaga ada lah.
Masalahnye, ni orang yang ditemenin baterenya pake apaan x. Kaga ada capenye. Semangat aje diajak ngapain juga. Hahahaha

Melek mata dari pagi, sampe ampir pagi lagi. Ada aja yang bisa dijadiin bahan pembicaraan sampe akirnya ngantuknya ilang. Mulai dari logat yang terasa lucu, karena memang dari daerah yang sangat beda sampai pembicaraan serius mengenai kelanjutan project di sana.

Tentunya tetap ada sesi having fun-nya dong.




Kita mampir di tempat makan duren 24 jam (oke, gue bingung juga kenapa sampe buka 24 jam. Please, masak sih ada orang dateng jam 3 pagi buat makan duren? Tapi memang katanya ada. Oke. Itu freak). 'Ucok Duren'. Tempatnya rame banget, padahal itu bukan di jalan raya gede loh. Walaupun kalo 2 mobil lewat bareng-bareng masih bisa. Dan waktu itu udah jan setengah 11an malem. Durennya yang kemaren dibukain juga mantaps kali rasanya. Masih berasa sampe besok paginya. Hahahaha



Kita juga sempet makan di 'Kuetiau Ateng' nan terkenal seantero Medan. (Well, itu bener sik. Saya sempet tanya-tanya makanan yang oke di Medan ke temen yang sering travelling, dan kuetiau ateng ini yang direkomen). Nah, setelah dicoba, oke. Ini kuetiau yang OKE. Isinya gede-gede, rasanya juga OK. Dan buat yang ga suka makan babi, tetep bisa makan di sini kok. *walau masih pake minyaknya* hehehe..




Dan ini dia penampakan dari soto Medan. Bersantan, gurih agak mirip sama soto betawi tapi penampakan sambel dan penyajiannya beda banget. Beda dalam arti positif ya. Enaakk! 

 
Ini dia acara di Medan yang saya rusuhin. 2 hari berturut-turut.. *capeknya beneran padahal ga ngapain banget*

Apapun lah, yang pasti acaranya sukses. Saya senang, temen-temen di sana seneng. Semua senang, semua hepi.



Buat informasi:
Airport di Medan sudah pindah ke Kualanamu, which is 2 jam naik mobil, 1/2 - 1 jam naik kereta. 

Orang-orang di sana tak seseram yang dibayangkan kok. Buktinya, pas saya baru saja sampe di Stasiun Medan (lupa nama stasiunnya) dan pocket camera saya tertinggal di kereta, para satpam dan petugas stasiun membantu saya mencarikannya. Dan untungnya ketemu. So, saya bisa kasih foto-foto ini di hadapan Anda semua. 

Mungkin karena masih baru, baik stasiun maupun bandaranya masih rapi banget dan bersih. Well, I wish penampakannya masih tetap sama untuk seterusnya. Karena Medan dan sekitarnya sangat potensial untuk dijadikan tujuan wisata. Selain ada danau toba di sana (sekitar 4 jam perjalanan dari Medan), wisata kuliner di Medan dan sekitarnya sangat amat menggiurkan. Dan itu semua posensial untuk mendatangkan wisatawan, baik dalam negeri maupun asing.



Salah satu buktinya, untuk mengurangi kebosanan, saya membuka-buka majalah di pesawat
Dan tempat duren yang saya kunjungi, menjadi topik hangat untuk didatangi di Indonesia. 

Yang pasti Medan sesi 2 ini, full semuanya. Full funnya, full capeknya, full senengnya, full kerjanya.
See u in another trip, Medan.

Whatever! Orang mau bilang apa kek. Judulnya 'My Live, My Decision' and I'm happy with it. << Sok banget yak.

There is the time you have to choose what kind of life you want to have.
There is nothing wrong with it as long you can take all of the consequences. 
~GMA

Tuesday, April 30, 2013

I READ Ur Mind - #Eh, I THINK I read Ur Mind

Seandainya mungkin kita bisa membaca pikiran orang. Macem si Edward Cullen - ya, saya tahu sekuelnya sudah habis di bioskop. Tapi kan kita masih bisa mengulasnya. *kita? lo aje la sana*

Di film pertama mengenai percintaan vampire-manusia ini - di mana saya tidak mengikuti ceritanya dari novelnya, juga menonton karena dipaksa oleh salah satu teman - saya menangkap bahwa semua vampire memiliki keahlian khusus (semacam sixth sense). Dan Kak Edward nan ganteng ini dapat membaca pikiran semua orang. Hampir semua orang. Karena ternyata dia ga bisa baca pikiran si cewek aneh, Bella. Gegara itu si Ed penasaran setengah mati sama Bella. 

Selama ini, saya selalu berpikir untuk mentreat good people with good attidute dan sebaliknya. Dari si sahabat baik ini, saya belajar bahwa mentreat orang itu bukan begitu. Walaupun sulit, bahkan untuk kasus saya, saya kira saya tidak bisa. Tapi ternyata, sampai saat ini, saya tetep masih berusaha untuk menjadi orang yang mentreat orang lain apapun kondisi dan keadaannya, bahkan sikapnya. 

Sulit menjadi sahabat baik ketika yang di sekitar Anda kurang mendukung. Dan akan selalu aneh rasanya saat berjumpa bersama. Awkward kalo kata anak gaul. 

Nah, setiap pertemuan (tanpa sengaja) itu, saya selalu menebak-nebak bagaimana suasana hati si sahabat. Bagaimana saya harus bersikap terhadap orang di sekitarnya. Apa kata pertama yang sebaiknya dikeluarkan. Untuk info saja,, ini cukup melelahkan. Kenapa? Karena saya ga punya kemampuan macam si Cullen itu.

Itu yang menyebabkan saya selalu bertanya-tanya kalo ketemu orang baru. Dan orang lama. Intinya ya tiap orang yang saya temui. Apa sih yang mereka pikirkan? Apa pendapat mereka tentang suatu hal ato apa lah. Karena kebanyakan orang, semakin berumur, semakin jarang berbicara, semakin jarang berekspresi. Bener ga sih?

Itu alasan saya mau tau apa isi pikiran orang lain. Ya. Kadang, seringnya sih, saya kepo. Kepo ya kepo. Penasaran, kepingin tau. Karena dalam diam itu bisa saya bermunculan berbagai pemikiran, ide, mungkin ceritera menarik. Ya. Kepo.

Beberapa kali terjadi miskom gegara masalah sepele. Ya itu karena sama-sama diam dan saling berpikir bahwa saya tau isi otakmu, kamu tau isi otak saya. Sok-sokan niru Mr. Cullen padahal cuma sotoy. Padahal biasanya hanya tau sotoy ayam atau sotoy betawi saja. (Garing. Iya, tau. Ga usah ketawa juga gapapa)

Tapi ga seru juga sih ya, kalo semua orang bisa saling membaca pikiran. Ga ada lagi namanya penasaran. Ga asyik. Makin ga ada orang yang komunikasi dengan mulut, dan ga ada kebohongan. kan pikirannya udah bisa dibaca.

So, walaupun masi ada kepengennya bisa baca pikiran orang, saya pikir adalah baik jika saya tidak tau pikiran siapapun. Saya masih bisa berimajinasi soal pikiran si sahabat dalam kepala saya. Tanpa ada yang tau, tanpa ada yang protes.

Think what U mind
Mind what U think
Speak up IT to people
So they can understand U and U understand people
~GMA

Tuesday, March 5, 2013

A Leader - wanna be -

Saya terlalu malas untuk mengutarakan beberapa isi kepala saya dalam bentuk tulisan beberapa waktu ini. Atau mungkin saya kurang berinteraksi dengan orang lain, sehingga saya kekurangan bahan untuk menulis atau berbagi soal hubungan sosial di kehidupan nyata? Entah lah.

Yang pasti sekarang saya sedang ingin menulis isi kepala saya.

Beberapa waktu belakangan ini saya berhubungan dengan orang-orang yang adalah leader, baik dalam lingkup besar maupun dalam lingkup kecil. Mereka ini membuat saya banyak belajar, walaupun saya tetap songong dan nyolot sebagai manusia yang dipimpin. Ha!

Sayangnya, leader yang saya temui kebanyakan bekerja pada bidang yang sama. Itu yang, menurut saya, membuat saya jadi agak berpikiran sempit. 
Beberapa cerita dari mereka itu membuat saya juga berpikir.
Dan inilah pemikiran saya.

Pekerjaan sosial yang kita - saya dan para leaders itu lakukan adalah pekerjaan yang sukarela dan non-profit. Kita tidak menerima atau mengambil keuntungan secara materi dari pekerjaan ini. Jadi, adalah suatu keaneham ketika terjadi pembicaraan, lalu dihubung-hubungkan dengan materi yang kita dapat dari pekerjaan ini. Karena kita sama-sama tahu bahwa tidak ada yang mengambil keuntungan pribadi secara materi, mungkin kalaupun ada itu karena mereka khilaf. Ha! 

Baiklah. Lupakan itu. Memang kita butuh materi untuk hidup, tapi tidak semua hal harus diukur dengan materi. Respect tidak didapat dari situ. Tapi dari cara kita merespect orang lain juga. 

Nah, caranya merespect orang lain adalah dengan berusaha untuk menjadi orang baik, sebisanya untuk tidak melakukan kesalahan, tapiiii kalo sudah terlanjur yaa, apa boleh buat lah.

Dulu memang pernah saya mengira bahwa leader sebaiknya terlihat seperti angel, tidak boleh melakukan kesalahan sekecil apapun itu. Tapi ternyata itu menimbulkan suatu pemahaman bahwa komunitas yang dibentuk akan berubah menjadi komunitas yang penuh kepalsuan. Dan itu sangat tidak mendidik dan rapuh. 

Menurut saya - yang sangat amat tidak berpengalaman dalam urusan keleaderan, justru seorang pemimpin harus menunjukan bahwa mereka juga manusia yang dapat berbuat kesalahan. Bukanlah suatu dosa (asal memang bukan dosa ya) jika a leader do (some) mistakes. Bahkan dengan do mistakes, mereka lebih terlihat sebagai manusia. 

Contohnya para fakers adalah mereka melakukan kegiatan yang - sekali lagi, ini hanya menurut saya - ga oke. Mereka seringkali melakukan hal sia-sia yang dicibir banyak orang: menjilat. Permen ato es krim pasti enak kali dijilat. Nah, kalo orang? Ehem, saya ga yakin.


O iya, ada binatang yang sering menjilat juga. Yep! Guguk. Kalo guguk ini punya keperluan sih menjilat, salah satunya membersihkan badan mereka atau mengobati luka mereka. Mungkin itu juga yang dilakukan banyak orang ya. Menjilat untuk membersihkan badan (kotor) mereka dan mengobati luka (batin) mereka. I tell you something ya, guguk aja punya kebiasaan dan hobi yang lebih bagus dari hanya menjilat loh.


Working is not a fake as long as you have a good life.
As a leader - wanna be, good personality and humble is a must. 
But it doesn't mean you have to become a fake person. ~GMA

Fake life makes your enemy happy and your friends cry.
Real life makes your enemy respect and your friend happy. 
I - as a leader wanna be - rather to do (some) mistakes than have fake life. ~ GMA

Wednesday, February 20, 2013

Favorite Article in Kompas Minggu

Hello again readers, 
Seharusnya saya menulis beberapa waktu ini. Tapi kemalasan lebih seru daripada menulis. Maaf untuk hal tersebut.

Btw, here is one of my favorite article from Kompas Minggu: Parodi. Kalian pasti berpikir kalo saya konvensional sekali. Biarkanlah. Saya memang suka baca koran kok. 
Penulisnya Samuel Mulia. Beliau seorang yang antik *bisa dalam arti baik atau buruk*, usia sekitar 50-an dengan berbagai permasalahan kesehatan, termasuk ginjal. Designer, brand consultant, writer for newspaper and some magazine.

Alasannya kenapa saya suka sama tulisannya adalah karena Om Sam ini seringkali menyuarakan isi hati saya, padahal ga mungkin dia tau isi kepala saya. Kenal juga engga. Dan beberapa kali tulisanya nyentil banget. Saya seneng bacanya. Jujur dan lugas. Walau kadang-kadang agak vulgar (kasar). Hehehe..

Oke, cukup introduksinya. 
Fyi, tulisan ini ada di  Kompas Minggu, 17 Februari 2013.

Melihat ke Belakang 


Saya berkumpul di meja makan panjang dengan lima teman. Pembicaraan menarik adalah soal pacaran. Salah satu dari kami yang telah memiliki anak dua dan suami yang ganteng menceritakan masa pacarannya dahulu.
Dari ceritanya yang begitu panjang dan melahirkan gelak tawa, buat saya yang paling menarik adalah penjelasannya yang satu ini, ”Bekas pacarku itu sekarang dah pacaran lagi. Anehnya, pacarnya yang sekarang sering banget nelponin gue dan ngajak makan. Nanya ini itu. Nyebelin juga sih, udah deh, itu masa lalu gue.”

”Too much information” (TMI)
Penjelasannya itu terbawa oleh pikiran saya sampai ke rumah. Satu dari sejuta hal yang tak saya sukai dari diri saya sendiri adalah semua hal dianalisis, semua hal jadi buah pemikiran, sampai-sampai teman saya menasihati untuk berhenti melakukan itu. ”Elo, kan, bukan peneliti, Cong.” Ia melanjutkan nasihatnya, hidup itu seyogianya dijalani saja, jangan keseringan dianalisis. ”Ntar yang cepat mati tu elo,” lanjutnya.
Sebetulnya apa yang dijelaskan teman wanita saya itu sudah acapkali saya dengar dari teman-teman saya yang lain. Ada saja perselisihan kalau salah satunya bertemu dengan pacar masa lalunya. Selalu saja ada kasus di mana pacar baru dari pasangan mereka di masa lalu ingin menjadi sahabat. Dan, mereka mengakui, keinginan untuk bersahabat itu hanya untuk mengorek informasi dan menjalankan prinsip bring the enemy even closer.
Tetapi, mengapa mereka melakukan itu? Saya tak pernah bertanya soal itu setelah mendengar cerita-cerita di atas. Tetapi, penjelasan malam dari teman saya itu membuat saya bertanya kepadanya sebelum meninggalkan meja makan itu. Dan, ia menjawab, ”Gue sendiri juga enggak tahu. Kalau gue mah masa lalu tinggal masa lalu. Titik.”
Saya setuju dengan pendapat teman saya ini. Bukankah katanya let bygones be bygones. Tetapi, susah, kan, melakoni untuk melupakan masa lalu dan melangkah maju tanpa perlu menoleh ke belakang?
Saya punya prinsip, my past is mine to cherish, your past is yours to regret. Only the future belongs to us. Entah saya yang munafik, entah saya yang insecure, saya benar tak tahu. Tetapi, kalau saya mau pacaran di masa sekarang ini, ya… saya akan menanyakan pacar saya luar dalam. Ya, soal perjalanan masa lalunya, keluarganya, dan sebagainya. Saya tak perlu bertanya kepada bekas-bekas pacarnya, siapakah pacar saya sesungguhnya, mencari informasi tentang siapa pacar saya. Saya tak berkeinginan memiliki prinsip hidup mendekatkan musuh saya. Saya tak menganggap pacar masa lalunya sebagai musuh.

Perlu sebagian saja
Bagaimana saya dapat memusuhi atau bahasa lainnya cemburu kepada masa lalunya? Kepada pacarnya dahulu yang tak saya kenal? Aneh sekali kalau saya mencemburui seseorang atau sesuatu yang tak saya kenal, bukan? Pekerjaan rumah saya adalah berkonsentrasi kepada masa sekarang dan berprinsip untuk juga masuk ke masa depan bersama.
Maka, daripada saya pusing tujuh keliling, menelepon bekas pacarnya pacar saya, mengundang makan segala macam sehingga membuat uang saya keluar hanya untuk sebuah informasi yang belum tentu akan terjadi sama seperti yang dialami mereka, mengapa saya tak menanyakan kepada orang yang paling dekat, yaitu pacar saya?
Bukankah memacari orang, selain bisa bercumbu, saya juga memiliki tanggung jawab untuk menjalaninya dengan serius tanpa harus melihat ke belakang? Bahwa informasi itu diperlukan, itu sah-sah saja. Masalahnya, temuan itu didapat pada masa pacaran, bukan menanyakan pengalaman orang lain yang pernah memiliki hubungan dengan pacar saya. Mengapa demikian? Sebab, bisa saja saya memacari manusia yang sama yang pernah jadi pacar orang lain, tetapi peristiwa yang saya alami dengan manusia yang sama akan menjadi begitu berbeda.
Bisa jadi, ia tidak romantis di masa lalu, sekarang menjadi romantis, bukan gara-gara saya sengaja mengubahnya menjadi romantis, tetapi karena ia menjalani pengalaman berbeda yang tak ditemui di masa pacarannya dahulu dengan orang yang berbeda. Bisa jadi dahulu ia belum matang dan stabil, baik secara emosional maupun finansial, sekarang menjadi berbeda. Ya… itu untungnya saya, kalau sekarang dia numpak mobil mewah, dahulu jalan kaki. Jadi, mengapa saya perlu bertanya kepada manusia yang pengalamannya dan nasibnya berbeda dengan saya? Apa untungnya?
Bukankah ketika saya memutuskan untuk memacari seseorang, bukankah di menit itu saya harus berpikir kalau saya akan memiliki penemuan baru yang berbeda dengan pacar masa lalunya. Dan, betapa menguntungkannya kalau dalam perjalanan itu, saya menemukan hal-hal yang saya temui dengan cara saya sendiri, bukan dengan cara orang lain?
Jadi, perjalanan cinta saya tak perlu utuh dengan informasi lengkap. Saya seharusnya bersyukur menjalani dengan informasi yang hanya sebagian sehingga seperti sebuah perjalanan, saya akan menemui lautan biru dan ganas serta bukit terjal yang memesona, yang laut dan bukitnya berbeda dengan pacar masa lalunya.


Tulisan ini saya masukin di sini, special for my friend. Semoga dibaca dengan seksama dan tidak galau lagi. Haha..

Kegalauan membunuh waktumu, waktumu membunuh kegalauan
Terserah yang mana, tapi kamu tahu yang terbaik akan datang
~GMA

Thursday, January 24, 2013

Good bye 2012, Welcome 2013

Maaf untuk tidak menyapa kalian beberapa waktu ini. 

Bukan maksud saya meninggalkan blog ga penting ini. Tapi waktu saya benar-benar tersita dengan segala kesibukan pekerjaan (sok banget, padahal cuma jadi kacung di kantor), persiapan Natal (yang mana ternyata saya juga tidak ikut apa-apa, hanya jadi - sekali lagi - kacung), dan kesibukan organisasi (sama juga, jadi kacung) dan .. (ini bikin excited banget) surprise for Grandma.

Last 4 months, I learn to work in an office factory. I've learned a lot there. About how to work, how face people when we do not want to, how to always ready when bos calls you. and of course how about life. 

First, I wanna say Merry Christmas 2012 and Happy New Year 2013! (so late!) hahaha
Wish this year going to be nice and everythings in HIS blessing. 

Cukup basa basinya.

Pertama, - kok pertama lagi ya? Suka-suka saya, ini kan blog saya. Kalo ga suka, pindah aja ke blog sebelah *nyoloters* hahaha. 
Tentang pekerjaan.
Dimulai di bulan 10. Sebagai salah 1 kacung di sana. Belajar kerja dengan -yang orang bilang - office hour dan belajar jadi bawahan. It's a good experience. Knowing that life is not about play and play. Haha.. You have to work if you want to have money. Even for me, ya ga sepadan lah. Office hour memang mengikat dan di beberapa tempat kerja, tidak memberikan hasil yang sepadan untuk pekerjanya. Oke, mungkin karena saya masuk di bagian kacung ya.. Jadi terasa agak tidak seimbang. Terlebih dengan pengeluaran yang gila-gilaan pada bulan-bulan itu. Hahaha
Ruangan saya isinya hanya beberapa gelintir orang yang lumayan menyenangkan. At list, kalo lo ga macem-macem, lo aman. Tapi yaa kalo macem-macem, habislah kau. Bukan dalam arti dibunuh ato apa, cuma diomongin aja. One of my bestfriend say it's a real life.
I have a good mentor and seniors there. Even the bos lil'bit cuek but it's OK la. For a person who have difficulties to have a friend, I make it OK. *I think* haha.Try to assimilate with people there and knowing their character. Nice lah. Haha 
But it's not going for a long time. Cause I have to concentrate to another event, so ya.. saya mengundurkan diri dengan baik.
Anw, my senior is going to another job too. Wish you have a nice n success life n career (: Thanks for being a good mentor ya. Hahahaha

I noted this session as a good lesson and having a very nice mentor n senior.

Senior take this pic using My Stuff. LOL


Kedua, kesibukan Natal yang akhirnya sama sekali tidak terangani dengan baik dan berakibat sangat fatal. Dengan banyaknya celebration yang diadain, saya agak sedikit kebingungan. Lucky me, I got a lot of support from my community. They are ROCK! I love my community! haha
And thanks GOD, I have a chance to go to big city in Sumatera for another Christmas Celebration. And I really inspired from it. They are perfect in preparation and execute. I have to learn from them. Kekaburan saya terbayarkan. They are inspiring!
Host in Sumatera Big City *tak ada saya dalam foto ini*

I notes this session as never stop get inspired, anywhere, anytime.


Ketiga, organisasi. Tiap tahun, kita punya event besar dengan ratusan peserta dan persiapan yang cukup lama. And for 2013, we start the preparation exactly after the 2012 event finish. The preparation is on working till now. Wish it'll be a great event ya (:
Ga bisa cerita banyak-banyak karena masi dikerjain dengan seksama dan hati-hati. hahaha
2012 event. Tak ada saya juga dalam foto ini

I noted this session as preparation is important. No matter the result is. Nice preparation nice result. *finger crossed*


Keempat,Grandma bday! It's one of my motivated to have my own money. I wanna give her something for her bday. Ga aneh-aneh sih, cuma snack kecil aja. But it is really nice to see her smile. Cuma bisa ketemu beberapa menit aja, lunch bareng. It's enough for me (':
Anw, she called me today and say thanks for the stupid little snack. Gosh! Happy knowing that she like it and proud of me. (':

Grandma *she is 78 years old* 


And I noted this session as family is everything. Grandma, love you *BIGHUG*


And that's all my introduction for 2013. 
There will be another story this year. Be patient ya :P

For you who are new on my blog, please kindly to visit another page too. 
Nothing important on it, but wish you can learn about something after you read it. 


Life is all about the process.
When you enjoy the process, there will be great result.
~GMA