Showing posts with label Mijn Gedachte. Show all posts
Showing posts with label Mijn Gedachte. Show all posts

Thursday, June 26, 2014

Jadwal Libur Tahun 2015

Yang paling disukai orang kantoran adalah liburan (kecuali mereka yang workaholik, dan saya ga termasuk dalam golongan itu).

Nah berhubung sekarang sudah pertengahan tahun 2014 *ga terasa yah*, saya mau menginfokan apa yang sudah diinfokan oleh pemerintah mengenai libur nasional untuk tahun 2015.

Berikut infonya: 

JAKARTA – Pemerintah baru saja mengumumkan hari libur dan cuti bersama tahun 2015. Penandatanganan Surat Keputusan Bersama Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2015 dilaksanakan di Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra), Rabu (07/05).
Acara ini dihadiri oleh Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Agama Suryadharma Ali, Staf Ahli Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rusdianto, dan Sekjen Kemenakertrans Abdul Wahab Bangkona.
 
Jumlah hari libur tahun 2015 sebanyak 19 hari, yang terdiri dari 15 hari libur nasional dan 4 hari cuti bersama. Jika dibandingkan tahun 2014, jumlah tersebut menurun karena terdapat 7 hari cuti bersama di tahun ini. “Jumlah hari cuti bersama sakan mengurangi jumlah cuti tahunan pegawai,” jelas Agung.
 
Pengaturan cuti bersama dan libur nasional mempunyai tujuan untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas pemanfaatan hari kerja, hari libur, dan cuti bersama sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. “Dengan adanya penetapan ini, akan menegakkan disiplin PNS saat hari kejepit,” tambah Agung.
 
Rusdianto menambahkan bahwa jika ada PNS yang meliburkan diri saat hari kerja, misalnya di tengah-tengah hari libur, Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) akan memberikan sanksi disiplin.
Cuti merupakan hak pegawai yang harus dihargai dan dihormati, oleh karenanya untuk kepentingan bersama perlu diatur pemerintah. Penetapan cuti ini sebagai kompensasi bagi PNS yang tidak pernah/ kesulitan sewaktu mengambil cuti. (rr/HUMAS MENPANRB)

HARI LIBUR NASIONAL TAHUN 2015

A.  HARI LIBUR NASIONAL TAHUN 2015
NO.
TANGGAL
HARI
KETERANGAN
1.
1 JanuariKamisTahun Baru 2015
2.
3 JanuariSabtuMaulid Nabi Muhammad SAW
3.
19 FebruariKamisTahun Baru Imlek 2566 Kongzili
4.
21 MaretSabtuHari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1937
5.
3 AprilJum'atWafat Isa Almasih
6.
1 MeiJum'atHari Buruh Internasional
7.
14 MeiKamisKenaikan Yesus Kristus
8.
16 MeiSabtuIsra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 
9.
2 JuniSelasaHari Raya Waisak 2559
10.
17-18 JuliJum'at - SabtuHari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah
11.
17 AgustusSeninHari Kemerdekaan RI
12.
24 SeptemberKamisHari Raya Idul Adha 1436 Hijriyah
13.
14 OktoberRabuTahun Baru 1437 Hijriyah
14.
25 DesemberJum'atHari Raya Natal

B.  CUTI BERSAMA TAHUN 2015
NO.
TANGGAL
HARI
KETERANGAN
1.
16,20 dan 21 JuliKamis, Senin dan SelasaHari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah
2.
24 DesemberKamisHari Raya Natal

untuk sumber aselinyah, liat di sini

Semoga bisa liburan dengan senang ya.. 
Kala berbaik hati, bole juga ngajak saya ikut dalam liburan. hehehe....


Friday, January 24, 2014

Late New Year Post

Hellow fellas,

Sorry for super late and not important post ini yaa.

Having a super great family and great super best friends makes this world become so whole.
Yeps! I'm talking about what happens in last 2013. Thanks a lot to GOD, Lord Jesus for sending them in my life.

November :
Saya menyerah (lagi, pada akhirnya). Jadi, saya kembali menjadi katjung di tempat orang lain (lagi) dan berharap ini lebih baik (dari yang sebelumnya). Tentunya dengan segala konsekuensi katjung baru.
Anw, ini salah satu yang membuat hidup lebih hidup (kata orang).

Desember :
The most wonderful month of the year. Always love the hectic preparing #Christmasstuff . One of special thing is the 3rd time I went to North Sumatera. Soooo wonderful!
Don't know why people like to go to another country, padahal pemandangan di daerah Sumatera Utara ini cakep niaaaann!


Sejuk banget liat ini yah

Ini tampak pemandangannya dari raungan breakfast hotel saya. Sejuuukk....

Ceritanya host saya di sana itu memilihkan tempat menginap yang tjakep. Dan bener aja. Hotel Inna memang recommended banget deh kalo memang kepingin deket-deket Danau Toba. Ada juga Patrajasa resort yang sempet saya datengin. Tempatnya enak dan pemandangannya bagus banget. Sayangnya saya belum sempet nginep di sana.

Penampakan nama hotelnya

view dari breakfast roomnya. Bulan Desember kemarin anginnya kenceng dan dingin banget.

bangun tidur terus buka pintu dan inilah salah satu pemandangan yang akan dilihat. 

Kemarin sempet pergi ke arah Gunung Sinabung yang belakangan ini marak dibicarakan orang seIndonesia karena si gunung sedang aktif mengeluarkan abu vulkanik. Nginepnya di Sinabung Hill. Dan tempatnya super dingin! Saya tidur sampe kerukupan (selimutin diri dari ujung kepala sampe ujung kaki). Hahahaha..

Seluas mata memandang, pohon dan pohon.
Sayangnya pas foto lagi mendung ):
Penampakan dari belakang Sinabung Hill.
Menurut saya sih agak mirip salah satu resort di daerah Puncak, Jawa Barat.

Yang harus dilakukan jika sedang bepergian adalah foto dan makan. Foto-foto

Merry Christmas from North Sumatera, people!

Rumah Bung Karno di Parapat. Kelihatan terawat dengan baik.
Sayang banget ga masuk. 

Sunset at Toba Lake. What a wonderful view. 

di kereta dari Medan ke Kualanamu Airport.
Semakin nyaman - bersih dan semoga bukan karena masih baru yah.


Makan itu harus makan makanan aseli di daerah yang kita datengin. Sensasinya emang beda. Yang sempet saya makan itu namanya ikan wader. Menurut orang-orang di Parapat sana, ikan itu cuma ada di Danau Toba dan masaknya pun cuma digoreng kering gitu aja. Tapi rasanya enak! Sorry karena ternyata ga ada fotonya. Tapi kalo mau cari ikan wader, gampang banget. Tanya aja di setiap rumah makan padang yang ada di sekitar DanTob. 80 persen ada deh. hahaha

Ga tau namanya apaan.
Tapi kata host gue, ini salah satu makanan aseli daerah parapat.


Resto ini baru buka. Dan kita nyobain.
Rasanya enak, pelayanan oke, harga bersahabat deh. Rekomen buat makan keluarga.

Sayangnya makanan lain, which is babi panggang dan kawan-kawan, tidak saya makan. Saya ga suka makan babi-babian soalnya. hehehe Tapi dede saya bilang enak banget. Saya sih percaya aja. *grin*

Christmas and New Year :
Christmas is family time. Dan liburan time. hahahaha.. Saya ga pergi ke Bandung (seperti yang biasanya dilakukan oleh keluarga saya). So selama liburan kemarin yang dilakukan adalah keliling from mall to mall to another mall. Kalo ditanya ngapain, akan saya jawab: jalan-jalan.
Yang saya baru tau adalah kalo mall itu ruame beud. Untuk jalan aja susye bener.. Ya, pengalaman baru laa..

Taun barunya as usual.. ngumpul-ngumpul dan rame-rame. Sekali lagi, buat saya sih yang penting itu kumpul-kumpulnya. Menunya apapun jadi enak.
Love my fam!


I know you can still remember

Things we said right from the start ~
Another Year Has Gone By -Celine Dion

Wednesday, September 25, 2013

Entah mau nulis apa.

Mau melanjutkan seri friendship yang telah lama tertunda, tapi belum menemukan bahan yang pas. 
Mau nulis soal Natal, masi kepagian.
Agak bingung juga ya. Ide itu datang dan pergi sesuka hati. Giliran sudah di depan laptop, mereka pergi entah ke mana. 

Nah, belakangan ini sempet pergi sama sohib-sohib sepanjang masa. And as always..setelah ketemu mereka, kepala saya penuh dan terasa cekot-cekot.

Artinya saya membicarakan hal-hal yang berat. Bukan gegara ketemu mereka, tapi pembicaraan kita yang berat tapi fun. Yeah. Entah apapun, tapi selalu menyenangkan ketemu mereka.
Kita bisa omongin apapun. Apapun dalam arti apapun. 
Politik sampai pilihan hidup, etnis sampai kekeraskepalaan kita. 

Dan itu seru.
Ya, minimal buat saya itu seru. 
Coba aja diinget, kalo jaman 15 taun lalu kita masih pake seragam. Lari-larian, rebutan penghapus di kelas. Sekarang pembicaraan kita udah politik, 10 taun ke depan, reuni akbar.. 
Hahahaha

They are my friends. My best one.
No matter what.
Even we have no blood relation, but they always be the family I could run whenever I need them.

Family is not about blood relation. But bonding we made each other.
~GMA

Wednesday, September 11, 2013

2014 is Coming!

Kecepetan? 
I don't think so,guys. 
Time goes so fast, so we have to plan it well.

Nah, untuk itu saya mau membagikan kalender 2014.
Biasanya bulan Juni atau Juli, pemerintah sudah menerbitkan hari-hari libur untuk di tahun berikutnya.

Untuk kalian, wahai travellers nan budiman yang gemar mencari tiket murah untuk liburan, kalender ini akan sangat membantu Anda!

Ini masi yang versi mudahnya, karena saya buat menggunakan excel. Yep, semua orang bisa bikinnya, tapi ga semua orang sekurang kerjaan seperti saya. hehehe

Kalender ini berdasarkan info dari bapak-bapak menteri di sini.

Anw, kakak choky juga sudah buat.. ini dia yang buatan kak choky.

Silahkan dibookmark atau di download, ato dihapalin juga ga papa.

Ini versi bahasa inggris. Biar agak keliatan pinter gitu ceritanya.


Nah yang ini, versi bahasa Indonesia. *aku cinta Indonesia*
 

Atau mau versi downloadnya? 
Inggris: Calendar 2014
Indonesia: Kalender 2014

Info saat ini itu dulu ya. 
Semoga nanti bisa upload info dengan lebih baik lagi.

Life is a journey.
A journey to fill the life with good things.
~ GMA

Monday, September 9, 2013

Jalan-jalan? I'm working, dear....

Tahun ini dimulai dengan keluar kerja di kantoran - yang kata orang sudah oke dan aman. Malahan milih buat santai dengan bantuin organisasi yang tiap tahun bikin acara dengan persiapan setaunan. Semacam project taunan gitu lah.

Jadilah saya seorang yang tak memiliki pemasukan pasti.
No, no. Saya bukan pengangguran. Tapi memang waktu untuk kerjanya lebih fleksibel. jauh lebih fleksibel.
Saya bantu keluarga dan organisasi. Sejujurnya, itu aja udah bikin garuk-garuk kepala. Apalagi kalau mau event.
Hadeuuhh, rasanya.. kalau bole milih.. lebih baik ngilang aja dari pada dikejar-kejar sama event. Hahahaha.


Nah, ini dia inti ceritanya untuk sesi ini.

So, this year I went to Medan City in July. Organisasi bokap punya gawe project gitu di sana. Dan saya ikut bantu-bantu apapun yang bisa dibantu.
Acaranya 2 hari. Tapi mengingat ini pertama kalinya diadain di sana, so we need to prepare it well. Saya berangkat sehari sebelum acara dan pulang sehari setelah acara selesai. Berarti kalau dihitung-hitung, saya berada di sana selama 4 hari.

Ini berarti ke 2 kalinya saya mendatangi kota Medan. Dan sambutan di sana tetap sama, hangat dan I feel home. Buat orang yang agak sulit untuk kenal orang lain seperti saya, mereka langsung bisa klik, dan itu jarang terjadi.

Oke. Schedule di sana sebenernya ga gitu banyak. Namun ternyata berubah semua gegara macet. Yep! M A C E T. Damn it! Menjauh dari Jekerdah yang kata orang lain itu kota impiannya Indonesia, malah dapet super traffic jam di Medan. *mewek gegulinan di lantai*

Hari pertama.
Sampe Medan, pasti harus makan dulu. Lalu rencananya mau istirahat dulu. Eits! Istirahat? No lah yes.. Dalam kamus bokap, pergi urusan gawe itu musti langsung dikerjain. Kalo ada waktu sisa, bole maen dah. Tapi sebelum kerjaan kelar, tak ada namanya main. *pasrah*

Kalo ditanya kerjaannya ngapain, gue jawab: kerjaan gue cuman nungguin sama nemenin orang. Enak kan?
Gue sik demen. Nemenin orang apa susahnya sih? Kaga ada lah.
Masalahnye, ni orang yang ditemenin baterenya pake apaan x. Kaga ada capenye. Semangat aje diajak ngapain juga. Hahahaha

Melek mata dari pagi, sampe ampir pagi lagi. Ada aja yang bisa dijadiin bahan pembicaraan sampe akirnya ngantuknya ilang. Mulai dari logat yang terasa lucu, karena memang dari daerah yang sangat beda sampai pembicaraan serius mengenai kelanjutan project di sana.

Tentunya tetap ada sesi having fun-nya dong.




Kita mampir di tempat makan duren 24 jam (oke, gue bingung juga kenapa sampe buka 24 jam. Please, masak sih ada orang dateng jam 3 pagi buat makan duren? Tapi memang katanya ada. Oke. Itu freak). 'Ucok Duren'. Tempatnya rame banget, padahal itu bukan di jalan raya gede loh. Walaupun kalo 2 mobil lewat bareng-bareng masih bisa. Dan waktu itu udah jan setengah 11an malem. Durennya yang kemaren dibukain juga mantaps kali rasanya. Masih berasa sampe besok paginya. Hahahaha



Kita juga sempet makan di 'Kuetiau Ateng' nan terkenal seantero Medan. (Well, itu bener sik. Saya sempet tanya-tanya makanan yang oke di Medan ke temen yang sering travelling, dan kuetiau ateng ini yang direkomen). Nah, setelah dicoba, oke. Ini kuetiau yang OKE. Isinya gede-gede, rasanya juga OK. Dan buat yang ga suka makan babi, tetep bisa makan di sini kok. *walau masih pake minyaknya* hehehe..




Dan ini dia penampakan dari soto Medan. Bersantan, gurih agak mirip sama soto betawi tapi penampakan sambel dan penyajiannya beda banget. Beda dalam arti positif ya. Enaakk! 

 
Ini dia acara di Medan yang saya rusuhin. 2 hari berturut-turut.. *capeknya beneran padahal ga ngapain banget*

Apapun lah, yang pasti acaranya sukses. Saya senang, temen-temen di sana seneng. Semua senang, semua hepi.



Buat informasi:
Airport di Medan sudah pindah ke Kualanamu, which is 2 jam naik mobil, 1/2 - 1 jam naik kereta. 

Orang-orang di sana tak seseram yang dibayangkan kok. Buktinya, pas saya baru saja sampe di Stasiun Medan (lupa nama stasiunnya) dan pocket camera saya tertinggal di kereta, para satpam dan petugas stasiun membantu saya mencarikannya. Dan untungnya ketemu. So, saya bisa kasih foto-foto ini di hadapan Anda semua. 

Mungkin karena masih baru, baik stasiun maupun bandaranya masih rapi banget dan bersih. Well, I wish penampakannya masih tetap sama untuk seterusnya. Karena Medan dan sekitarnya sangat potensial untuk dijadikan tujuan wisata. Selain ada danau toba di sana (sekitar 4 jam perjalanan dari Medan), wisata kuliner di Medan dan sekitarnya sangat amat menggiurkan. Dan itu semua posensial untuk mendatangkan wisatawan, baik dalam negeri maupun asing.



Salah satu buktinya, untuk mengurangi kebosanan, saya membuka-buka majalah di pesawat
Dan tempat duren yang saya kunjungi, menjadi topik hangat untuk didatangi di Indonesia. 

Yang pasti Medan sesi 2 ini, full semuanya. Full funnya, full capeknya, full senengnya, full kerjanya.
See u in another trip, Medan.

Whatever! Orang mau bilang apa kek. Judulnya 'My Live, My Decision' and I'm happy with it. << Sok banget yak.

There is the time you have to choose what kind of life you want to have.
There is nothing wrong with it as long you can take all of the consequences. 
~GMA

Tuesday, March 5, 2013

A Leader - wanna be -

Saya terlalu malas untuk mengutarakan beberapa isi kepala saya dalam bentuk tulisan beberapa waktu ini. Atau mungkin saya kurang berinteraksi dengan orang lain, sehingga saya kekurangan bahan untuk menulis atau berbagi soal hubungan sosial di kehidupan nyata? Entah lah.

Yang pasti sekarang saya sedang ingin menulis isi kepala saya.

Beberapa waktu belakangan ini saya berhubungan dengan orang-orang yang adalah leader, baik dalam lingkup besar maupun dalam lingkup kecil. Mereka ini membuat saya banyak belajar, walaupun saya tetap songong dan nyolot sebagai manusia yang dipimpin. Ha!

Sayangnya, leader yang saya temui kebanyakan bekerja pada bidang yang sama. Itu yang, menurut saya, membuat saya jadi agak berpikiran sempit. 
Beberapa cerita dari mereka itu membuat saya juga berpikir.
Dan inilah pemikiran saya.

Pekerjaan sosial yang kita - saya dan para leaders itu lakukan adalah pekerjaan yang sukarela dan non-profit. Kita tidak menerima atau mengambil keuntungan secara materi dari pekerjaan ini. Jadi, adalah suatu keaneham ketika terjadi pembicaraan, lalu dihubung-hubungkan dengan materi yang kita dapat dari pekerjaan ini. Karena kita sama-sama tahu bahwa tidak ada yang mengambil keuntungan pribadi secara materi, mungkin kalaupun ada itu karena mereka khilaf. Ha! 

Baiklah. Lupakan itu. Memang kita butuh materi untuk hidup, tapi tidak semua hal harus diukur dengan materi. Respect tidak didapat dari situ. Tapi dari cara kita merespect orang lain juga. 

Nah, caranya merespect orang lain adalah dengan berusaha untuk menjadi orang baik, sebisanya untuk tidak melakukan kesalahan, tapiiii kalo sudah terlanjur yaa, apa boleh buat lah.

Dulu memang pernah saya mengira bahwa leader sebaiknya terlihat seperti angel, tidak boleh melakukan kesalahan sekecil apapun itu. Tapi ternyata itu menimbulkan suatu pemahaman bahwa komunitas yang dibentuk akan berubah menjadi komunitas yang penuh kepalsuan. Dan itu sangat tidak mendidik dan rapuh. 

Menurut saya - yang sangat amat tidak berpengalaman dalam urusan keleaderan, justru seorang pemimpin harus menunjukan bahwa mereka juga manusia yang dapat berbuat kesalahan. Bukanlah suatu dosa (asal memang bukan dosa ya) jika a leader do (some) mistakes. Bahkan dengan do mistakes, mereka lebih terlihat sebagai manusia. 

Contohnya para fakers adalah mereka melakukan kegiatan yang - sekali lagi, ini hanya menurut saya - ga oke. Mereka seringkali melakukan hal sia-sia yang dicibir banyak orang: menjilat. Permen ato es krim pasti enak kali dijilat. Nah, kalo orang? Ehem, saya ga yakin.


O iya, ada binatang yang sering menjilat juga. Yep! Guguk. Kalo guguk ini punya keperluan sih menjilat, salah satunya membersihkan badan mereka atau mengobati luka mereka. Mungkin itu juga yang dilakukan banyak orang ya. Menjilat untuk membersihkan badan (kotor) mereka dan mengobati luka (batin) mereka. I tell you something ya, guguk aja punya kebiasaan dan hobi yang lebih bagus dari hanya menjilat loh.


Working is not a fake as long as you have a good life.
As a leader - wanna be, good personality and humble is a must. 
But it doesn't mean you have to become a fake person. ~GMA

Fake life makes your enemy happy and your friends cry.
Real life makes your enemy respect and your friend happy. 
I - as a leader wanna be - rather to do (some) mistakes than have fake life. ~ GMA

Wednesday, February 20, 2013

Favorite Article in Kompas Minggu

Hello again readers, 
Seharusnya saya menulis beberapa waktu ini. Tapi kemalasan lebih seru daripada menulis. Maaf untuk hal tersebut.

Btw, here is one of my favorite article from Kompas Minggu: Parodi. Kalian pasti berpikir kalo saya konvensional sekali. Biarkanlah. Saya memang suka baca koran kok. 
Penulisnya Samuel Mulia. Beliau seorang yang antik *bisa dalam arti baik atau buruk*, usia sekitar 50-an dengan berbagai permasalahan kesehatan, termasuk ginjal. Designer, brand consultant, writer for newspaper and some magazine.

Alasannya kenapa saya suka sama tulisannya adalah karena Om Sam ini seringkali menyuarakan isi hati saya, padahal ga mungkin dia tau isi kepala saya. Kenal juga engga. Dan beberapa kali tulisanya nyentil banget. Saya seneng bacanya. Jujur dan lugas. Walau kadang-kadang agak vulgar (kasar). Hehehe..

Oke, cukup introduksinya. 
Fyi, tulisan ini ada di  Kompas Minggu, 17 Februari 2013.

Melihat ke Belakang 


Saya berkumpul di meja makan panjang dengan lima teman. Pembicaraan menarik adalah soal pacaran. Salah satu dari kami yang telah memiliki anak dua dan suami yang ganteng menceritakan masa pacarannya dahulu.
Dari ceritanya yang begitu panjang dan melahirkan gelak tawa, buat saya yang paling menarik adalah penjelasannya yang satu ini, ”Bekas pacarku itu sekarang dah pacaran lagi. Anehnya, pacarnya yang sekarang sering banget nelponin gue dan ngajak makan. Nanya ini itu. Nyebelin juga sih, udah deh, itu masa lalu gue.”

”Too much information” (TMI)
Penjelasannya itu terbawa oleh pikiran saya sampai ke rumah. Satu dari sejuta hal yang tak saya sukai dari diri saya sendiri adalah semua hal dianalisis, semua hal jadi buah pemikiran, sampai-sampai teman saya menasihati untuk berhenti melakukan itu. ”Elo, kan, bukan peneliti, Cong.” Ia melanjutkan nasihatnya, hidup itu seyogianya dijalani saja, jangan keseringan dianalisis. ”Ntar yang cepat mati tu elo,” lanjutnya.
Sebetulnya apa yang dijelaskan teman wanita saya itu sudah acapkali saya dengar dari teman-teman saya yang lain. Ada saja perselisihan kalau salah satunya bertemu dengan pacar masa lalunya. Selalu saja ada kasus di mana pacar baru dari pasangan mereka di masa lalu ingin menjadi sahabat. Dan, mereka mengakui, keinginan untuk bersahabat itu hanya untuk mengorek informasi dan menjalankan prinsip bring the enemy even closer.
Tetapi, mengapa mereka melakukan itu? Saya tak pernah bertanya soal itu setelah mendengar cerita-cerita di atas. Tetapi, penjelasan malam dari teman saya itu membuat saya bertanya kepadanya sebelum meninggalkan meja makan itu. Dan, ia menjawab, ”Gue sendiri juga enggak tahu. Kalau gue mah masa lalu tinggal masa lalu. Titik.”
Saya setuju dengan pendapat teman saya ini. Bukankah katanya let bygones be bygones. Tetapi, susah, kan, melakoni untuk melupakan masa lalu dan melangkah maju tanpa perlu menoleh ke belakang?
Saya punya prinsip, my past is mine to cherish, your past is yours to regret. Only the future belongs to us. Entah saya yang munafik, entah saya yang insecure, saya benar tak tahu. Tetapi, kalau saya mau pacaran di masa sekarang ini, ya… saya akan menanyakan pacar saya luar dalam. Ya, soal perjalanan masa lalunya, keluarganya, dan sebagainya. Saya tak perlu bertanya kepada bekas-bekas pacarnya, siapakah pacar saya sesungguhnya, mencari informasi tentang siapa pacar saya. Saya tak berkeinginan memiliki prinsip hidup mendekatkan musuh saya. Saya tak menganggap pacar masa lalunya sebagai musuh.

Perlu sebagian saja
Bagaimana saya dapat memusuhi atau bahasa lainnya cemburu kepada masa lalunya? Kepada pacarnya dahulu yang tak saya kenal? Aneh sekali kalau saya mencemburui seseorang atau sesuatu yang tak saya kenal, bukan? Pekerjaan rumah saya adalah berkonsentrasi kepada masa sekarang dan berprinsip untuk juga masuk ke masa depan bersama.
Maka, daripada saya pusing tujuh keliling, menelepon bekas pacarnya pacar saya, mengundang makan segala macam sehingga membuat uang saya keluar hanya untuk sebuah informasi yang belum tentu akan terjadi sama seperti yang dialami mereka, mengapa saya tak menanyakan kepada orang yang paling dekat, yaitu pacar saya?
Bukankah memacari orang, selain bisa bercumbu, saya juga memiliki tanggung jawab untuk menjalaninya dengan serius tanpa harus melihat ke belakang? Bahwa informasi itu diperlukan, itu sah-sah saja. Masalahnya, temuan itu didapat pada masa pacaran, bukan menanyakan pengalaman orang lain yang pernah memiliki hubungan dengan pacar saya. Mengapa demikian? Sebab, bisa saja saya memacari manusia yang sama yang pernah jadi pacar orang lain, tetapi peristiwa yang saya alami dengan manusia yang sama akan menjadi begitu berbeda.
Bisa jadi, ia tidak romantis di masa lalu, sekarang menjadi romantis, bukan gara-gara saya sengaja mengubahnya menjadi romantis, tetapi karena ia menjalani pengalaman berbeda yang tak ditemui di masa pacarannya dahulu dengan orang yang berbeda. Bisa jadi dahulu ia belum matang dan stabil, baik secara emosional maupun finansial, sekarang menjadi berbeda. Ya… itu untungnya saya, kalau sekarang dia numpak mobil mewah, dahulu jalan kaki. Jadi, mengapa saya perlu bertanya kepada manusia yang pengalamannya dan nasibnya berbeda dengan saya? Apa untungnya?
Bukankah ketika saya memutuskan untuk memacari seseorang, bukankah di menit itu saya harus berpikir kalau saya akan memiliki penemuan baru yang berbeda dengan pacar masa lalunya. Dan, betapa menguntungkannya kalau dalam perjalanan itu, saya menemukan hal-hal yang saya temui dengan cara saya sendiri, bukan dengan cara orang lain?
Jadi, perjalanan cinta saya tak perlu utuh dengan informasi lengkap. Saya seharusnya bersyukur menjalani dengan informasi yang hanya sebagian sehingga seperti sebuah perjalanan, saya akan menemui lautan biru dan ganas serta bukit terjal yang memesona, yang laut dan bukitnya berbeda dengan pacar masa lalunya.


Tulisan ini saya masukin di sini, special for my friend. Semoga dibaca dengan seksama dan tidak galau lagi. Haha..

Kegalauan membunuh waktumu, waktumu membunuh kegalauan
Terserah yang mana, tapi kamu tahu yang terbaik akan datang
~GMA