Tuesday, April 30, 2013

I READ Ur Mind - #Eh, I THINK I read Ur Mind

Seandainya mungkin kita bisa membaca pikiran orang. Macem si Edward Cullen - ya, saya tahu sekuelnya sudah habis di bioskop. Tapi kan kita masih bisa mengulasnya. *kita? lo aje la sana*

Di film pertama mengenai percintaan vampire-manusia ini - di mana saya tidak mengikuti ceritanya dari novelnya, juga menonton karena dipaksa oleh salah satu teman - saya menangkap bahwa semua vampire memiliki keahlian khusus (semacam sixth sense). Dan Kak Edward nan ganteng ini dapat membaca pikiran semua orang. Hampir semua orang. Karena ternyata dia ga bisa baca pikiran si cewek aneh, Bella. Gegara itu si Ed penasaran setengah mati sama Bella. 

Selama ini, saya selalu berpikir untuk mentreat good people with good attidute dan sebaliknya. Dari si sahabat baik ini, saya belajar bahwa mentreat orang itu bukan begitu. Walaupun sulit, bahkan untuk kasus saya, saya kira saya tidak bisa. Tapi ternyata, sampai saat ini, saya tetep masih berusaha untuk menjadi orang yang mentreat orang lain apapun kondisi dan keadaannya, bahkan sikapnya. 

Sulit menjadi sahabat baik ketika yang di sekitar Anda kurang mendukung. Dan akan selalu aneh rasanya saat berjumpa bersama. Awkward kalo kata anak gaul. 

Nah, setiap pertemuan (tanpa sengaja) itu, saya selalu menebak-nebak bagaimana suasana hati si sahabat. Bagaimana saya harus bersikap terhadap orang di sekitarnya. Apa kata pertama yang sebaiknya dikeluarkan. Untuk info saja,, ini cukup melelahkan. Kenapa? Karena saya ga punya kemampuan macam si Cullen itu.

Itu yang menyebabkan saya selalu bertanya-tanya kalo ketemu orang baru. Dan orang lama. Intinya ya tiap orang yang saya temui. Apa sih yang mereka pikirkan? Apa pendapat mereka tentang suatu hal ato apa lah. Karena kebanyakan orang, semakin berumur, semakin jarang berbicara, semakin jarang berekspresi. Bener ga sih?

Itu alasan saya mau tau apa isi pikiran orang lain. Ya. Kadang, seringnya sih, saya kepo. Kepo ya kepo. Penasaran, kepingin tau. Karena dalam diam itu bisa saya bermunculan berbagai pemikiran, ide, mungkin ceritera menarik. Ya. Kepo.

Beberapa kali terjadi miskom gegara masalah sepele. Ya itu karena sama-sama diam dan saling berpikir bahwa saya tau isi otakmu, kamu tau isi otak saya. Sok-sokan niru Mr. Cullen padahal cuma sotoy. Padahal biasanya hanya tau sotoy ayam atau sotoy betawi saja. (Garing. Iya, tau. Ga usah ketawa juga gapapa)

Tapi ga seru juga sih ya, kalo semua orang bisa saling membaca pikiran. Ga ada lagi namanya penasaran. Ga asyik. Makin ga ada orang yang komunikasi dengan mulut, dan ga ada kebohongan. kan pikirannya udah bisa dibaca.

So, walaupun masi ada kepengennya bisa baca pikiran orang, saya pikir adalah baik jika saya tidak tau pikiran siapapun. Saya masih bisa berimajinasi soal pikiran si sahabat dalam kepala saya. Tanpa ada yang tau, tanpa ada yang protes.

Think what U mind
Mind what U think
Speak up IT to people
So they can understand U and U understand people
~GMA